Kamis, 03 Desember 2009

Masuk neraka dari 2 pintu utama

Sesungguhnya manusia paling banyak terjerumus ke dalam neraka karena dua hal. Peretama, karena lisannya. Kedua, karena kemaluannya. Kedua organ manusia tersebut memang paling banyak berperan dalam urusan dosa.

Dosa-dosa yang dapat terjadi karena lisan antara lain ghibah (menggunjing/ngerumpi), mencaci, mengumpat, menghasut, mengadi domba, banyak mencela, berdusta, berkata kotor, menipu, bersumpah palsu, atau mencari-cari kesalaha orang.

Allah berfirman, “….. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalaha orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya….”(QS.Al-Hujuraat ; 12)

Menggunjing orang lain Alloh samakan dengan memakan daging saudara kita yang sudah mati. Sungguh menjijikan bukan? Siapakah diantara kita yang mau memakan bangkai? Sungguh celakalah kita jika sampai terjangkit virus ghibah ini, apalagi kemudian menjadi hobby, menjadi profesi, menjadi tukang ghibah sana-sini siang malam pantang menyerah tanpa kenal lelah.

Dari ghibah saja, lisan mendapat banyak dosa. Apalagi jika ditambah dengan mencaci, mengumpat, menghasut dsb. Pantaslah jika lisan menduduki peringkat atas dalam menjerumuskan manusia kedalam neraka.

Yang menduduki peringkat atas berikutnya adalah kemaluan. Dosa terbesar karena kemaluan adalah berzina. Alloh menyatakan,” Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”(QS.Al-Israa’ : 32)

Oleh karena itu barangsiapa tidak bisa mengendalikan dua organ tersebut, maka ia terancam api neraka, sedangkan bila ia mampu mengendalikannya, maka ia akan selamat dunia dan akhirat.

Rasulullah shallallaahu ‘alayhi wassalam bersabda,” Barangsiapa yang bisa menjamin untukku apa yang ada diantara dua rahangnya(lisan) dan apa yang ada diantara kedua pahanya(kemaluan) maka aku akan menjamin baginya surga.”(HR.Al-Bukhari & Muslim)
Bila ke surga kita ingin masuk melalui semua pintunya, maka ke neraka kita harus lari dari semua jalan yang akan menjerumuskannya. Lari sekencang-kencangnya, lari sejauh-jauhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar