Kamis, 01 Oktober 2009

Bahagia

Kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang merupakan impian setiap insane bukanlah sekadar terletak pada nilai harta benda dan uang. Banyak rumah tangga yang hancur karena menyangkakan uang adalah segala-galanya…


Namun setelah memperoleh semuanya itu, rumah tangga masih tidak bahagia. Suami isteri tidak mesra. Bahkan senantiasa krisis, bermasam muka dan berburuk sangka. Hubungan ibu bapak dan anak-anak renggang.


Kebahagiaan bukan terletak kepada materi semata-mata, yang paling utama ialah pemimpin suami itu sendiri. Suami perlu mendidik isteri kea rah mencapai cinta Alloh, cinta agama dan cinta akhirat. Cinta kepada Alloh akan mendorong seseorang itu untuk berbuat kebaikan demi mencari ridla Alloh.


Setiap pasangan perlu saling bantu-membantu untuk memajukan diri mencari keridlaan Alloh .


Malah baginda Rasulullah sangat suka kepada suami isteri saling Bantu-membantu dalam ketaatan, rukuk dan sujud dalam kegelapan malam ketika semua manusia tidur dengan lenanya. Itulah sebenarnya kunci kebahagiaan dunia akhirat.


Mudah-mudahan Alloh merahmati seorang suami yang bangun pada tengah malam lalu mengerjakan shalat dan membangunkan isterinya sama-sama melakukan shalat. Sekiranya dia enggan, maka dipercikannya air ke wajahnya. “mudah-mudahan Alloh merahmati seorang isteri yang bangun tengah malam untuk mengerjakan shalat dan juga membangunkan suaminya, jika dia enggan, maka dipercikkanlah air ke mukanya”. (Riwayat : Abu Daud dan Ibnu Majah).


Sayu hati mengenali dosa-dosa yang telah dilakukan. Air mata menitis tanda keinsafan. Zikir dialunkan tanda kesyukuran. Doa dipanjatkan memohon kesejahteraan keluarga dunia dan akhirat.


Kebahagiaan seperti inilah akan melahirkan jiwa yang tenang, aman, damai, tiada ketakutan, tiada kebimbangan malah berada di dalam keadaan ridla dan diridlai Alloh dunia dan akhirat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar